Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Alim

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 06 September 2021 – 23:49 WIB
Alim - JPNN.COM
Pebulu tangkis putri Indonesia Leani Ratri Oktila (kiri) dan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A/pras.

Ritual ini diilhami oleh gerakan Black Lives Matter (BLM) di Amerika Serikat setelah kematian George Floyd karena disiksa polisi kulit hitam, Mei 2020.

Perlakuan diskriminatif juga dialami oleh atlet putri yang memperoleh perlakuan beda dari atlet putra. Kesetaraan gender masih menjadi isu yang diperdebatkan.

Dalam turnamen tenis Grand Slam, misalnya, besaran hadiah antara petenis putra dan putri masih menjadi kontroversi.

Turnamen Amerika Serikat Terbuka sudah memberikan hadiah sama besar antara putra dan putri sejak 1973.

Namun, turnamen Wimbledon baru menyamakan besaran hadiah putra dan putri pada 2005.

Berbagai federasi olahraga internasional didesak untuk menerapkan kesetaraan gender, tetapi dalam praktiknya hal itu sangat sulit diterapkan dan diskriminasi masih tetap berjalan.

Seorang atlet superstar sepak bola seperti Lionel Messi--yang sekarang bermain di Paris Saint Germain--bisa menerima bayaran EUR 70 ribu per minggu atau sekitar Rp 12 miliar.

Karena bayaran yang sangat tinggi itu klub lama Messi, Barcelona, tidak mampu membayar meskipun Messi sudah menurunkan tarifnya.

Atlet Paralimpiade seperti Alim-Leani belum mendapatkan guyuran hadiah sebagaimana yang diterima atlet Olimpiade.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close