Aliran Lobster
Oleh Dahlan IskanAliran ini mendasarkan diri dari hasil uji coba di pusat penelitian Kementerian Perikanan sendiri. Tentu aliran pemikiran itu menemukan kelemahannya sekarang ini. Yakni ketika terbukti Vietnam mampu membudidayakannya. Asal mendapat benur dari Indonesia –dengan cara apa pun.
Mungkin dasar pemikiran itu yang dianut pengganti Bu Susi. Ekspor benur dibolehkan, tetapi pengekspornya harus memenuhi syarat: salah satunya, punya binaan nelayan budi daya lobster di dalam negeri.
Ini mirip dengan kebijakan di bawang putih. Boleh impor bawang putih. Tapi importirnya harus punya binaan petani bawang.
Begitu pula impor gula rafinasi. Yang importirnya harus punya kebun tebu binaan. Kebijakan seperti itu, untuk bawang dan gula, sudah berlangsung beberapa tahun.
Sudah waktunya perguruan tinggi melakukan penelitian: apakah tujuan peraturan itu tercapai. Atau hanya pura-pura: sebatas agar ada alasan untuk membuka impor.
Impor bawang dan gula pasti lebih menggiurkan daripada berpeluh mencangkul tanah. Demikian juga ekspor benur. Pasti lebih menggiurkan daripada budi daya. Maka terserah saja yang punya kuasa.(disway.id)