Alutsista TNI Semarakkan Parade Garut Intan Carnival 2017
Pakaian dari limbah itu kemudian dipentaskan anak-anak TK dan Paud, lalu SD, SMP, SMA dan Mahasiswa serta umum. Total peserta sebanyak 164 orang terdiri dari 80 kelompok peserta.
Guna meriahkan acara ini, panitia menggelar bazar pameran di sepanjang Jalan Ahmad Yani dengan peserta pameran dari Garut, Tasikmaaya dan Bandung. Ada 20 stan produk berupa fashion, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan.
Kementerian Pariwisata mendukung gelaran GIC ini. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan, pandangan budaya, proses ekspresi seperti ini dinilai sangat positif.
Setiap tahun, perhelatan GIC makin baik. GIC akan menjadi ruang bagi masyarakat Garut berekpresi.
“Setidaknya GIC akan menjadi media masyarakat mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni, khusunya seni rupa. Dengan adanya GIC, maka bakat seni desain pakaian yang dimiliki warga Garut menjadi tersalurkan,” ujar Esthy didampingi Kabid Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengacungkan jempolnya untuk acara itu. Dia menyarankan penyelenggara GIC mencontoh Jember Fashion Carnival (JFC).
"Benchmark-nya nggak usah jauh jauh, Jember Fashion Carnival. Kini, pertunjukan karnaval jalanan di Jember berubah menjadi pesta rakyat dengan sajian desain-desain fashion unik dan detail. Ini perlu dicontoh dan dipelajari, saat ini GIC sudah punya dasar kuat dalam segi fashion dan desainer, atraksi sudah oke, tinggal keseriusan dan kerjasama semua pihak di Garut untuk membawa GOC mendunia. Ayo bisa," ucap mantan Direktur Utama PT Telkom ini.(adv/jpnn)