AM Langgengkan 'Demokrasi Mahal'
Sabtu, 22 Mei 2010 – 09:25 WIB
Pembicara lain, Saan Mutopa (Tim Sukses Anas Urbaningrum), Ramadhan Pohan (Tim Sukses Andi Mallarangeng), Asep Warlan Yusuf (Pengamat politik Unpad Bandung).
Kalau model demokrasi mahal terus berlangsung, lanjut Sigit, pihaknya tidak bisa membayangkan berapa yang harus dibayar untuk suatu proses pemilihan ketumnya sendiri. Karena itu, kata dia, seharusnya ajang kongres Partai Demokrat (PD) menjadi contoh dalam proses politik agar tidak menjadi mahal.