Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ama Nai dan Sebilah Pedang Tanda Cinta dari Belu

Selasa, 14 Maret 2017 – 22:21 WIB
Ama Nai dan Sebilah Pedang Tanda Cinta dari Belu - JPNN.COM
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapat gelar kehormatan dan pedang dari sesepuh adat. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

Yaitu istilah untuk pemimpin atau anak sulung yang dihormati atau dalam bahasa Belu berarti Bapa Raja.

Amran mendapat gelar itu langsung dari sesepuh adat desa tersebut.

Belasan sesepuh itu memakai pakaian adat khas Belu dan membawa beberapa bilah parang. Mereka menari diiringi tabuhan titir.

Setelah mengucapkan beberapa untaian kata, mereka mengalungkan rantai simbol raja serta ikat kepala dari kain tenun beserta bulu ayam yang sudah diuntai sedemikian rupa pada Menteri Amran.

"Ini amanah kami warga untuk Ama Nai baru Bapak Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Baru kali ini kami mendapat kunjungan dari menteri. Ini gelar kehormatan khusus sehingga Bapak Menteri juga menjadi bagian dari kami," tutur salah satu sesepuh sambil memakaikan kalung.

Bupati Belu Willybrodus Lay dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya turut membantu memakaikan kalung dan menyematkan bulu ayam ke kepala Mentan.

Setelah lengkap berpakaian tradisional khas raja Menteri Amran mendapatkan pedang simbolis seorang Ama Nai berwarna perak.

"Hari ini saya diberi gelar jadi Ama Nai. Itu tidak sembarang. Kalau ada Ama Nai berarti harus ada perubahan di sini. Kalau tidak ada perubahan diletakkan kembali. Kami sudah diamanatkan jadi Ama Nai maka kami bagian dari Belu dan Malaka," tutur Amran dengan bangga.

Alunan bibiliku atau titir, salah satu gendang khas Nusa Tenggara Timur mengiringi langkah kaki Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Desa Kenebibi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kementan 
X Close