Ambil Gaji, Guru Harus Turun Gunung
Tinggalkan Sekolah, ATM di Barabai BerjubelRabu, 11 Januari 2012 – 12:33 WIB
Keruwetan serupa diucapkan Ahmad Kusasi, guru senior yang biasa mengambil kontan gajinya melalui bendahara di sekolahnya harus meninggalkan siswanya. Perubahan kultur penggajian ini mengakibatkan sesama guru saling bertanya dan menumpuk di emperan bank dan dipintu ATM.
“Coba pian lihat, mereka yang ingin ambil gaji manual melalui teller saling bertanya. Padahal hanya mengisi slip pengambilan,” ujarnya menunjuk beberapa guru yang duduk di emperan pintu masuk BPD Barabai.
Menurutnya, selama ini guru tidak perlu repot hanya mengambil gaji, karena sudah terwakili dari bendahara sekolah mewakili sekolah. Penerapan KPE ini sedikit repot, saat mengambil gaji guru belum termasuk potongan koperasi dan iuran PGRI.
”Setelah ambil gaji kami baru membayar ulang potongan koperasi, ini kan merepotkan,” tambah Kusasi.