Amboi... Pak Dokter Ganteng Ini Selalu Digoda PSK Sarkem
jpnn.com - JOGJA – Bekerja sebagai dokter yang bertugas di lokalisasi Pasar Kembang, Kota Jogja tentu bukan hal mudah. Bukan hanya harus menghadapi stigma negatif, tetapi juga godaan-godaan dari para pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi yang lebih kondang dengan julukan Sarkem itu.
Itulah yang dihadapi Tri Kusumo Bawono, dokter berstatus pegawai tidak tetap (PTT) di Puskesmas Gedongtengen, Kota Jogja yang membawahi wilayah Sosrowijayan, tempat lokalisasi Sarkem berada. Pria 44 tahun itu sudah bukan orang asing lagi bagi warga Sarkem.
Bagi warga Sarkem, Tri dikenal sebagai sosok yang humoris dan ramah. Pria berparas ganteng itu juga cepat dekat dengan warga, tokoh masyarakat dan para PSK di sana.
Tri merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2003. Pada tahun 2004, pria kelahiran 6 Juli 1972 ini menjadi dokter PTT di Puskesmas Gedongtengen, Kota Jogja.
“Saya termasuk angkatan pertama di Kedokteran UMY, tahun 1993. Tahun 2003 lulus lalu 2004 jadi PTT di Puskesmas Gedongtengen,” ujarnya seperti dikutip Radar Jogja.
Saat pertama kali menjadi dokter PTT di Puskesmas Gedongtengen, ia beberapa kali mengikuti pertemuan dengan warga, lembaga swadaya masyarakat, keamanan dan para tokoh yang ada di wilayah Pasar Kembang. Pertemuan itu diadakan setelah terungkapnya 13 penderita HIV di Sarkem.
Lambat laun, ia berkenalan dengan para tokoh yang ada di Sarkem. Dari pertemuan itu lantas dibentuklah klinik pelayanan khusus di Sarkem. Ia dan beberapa teman dokter dipercaya memberi pelatihan tentang penanganan HIV. “Lalu kami mendirikan klinik tes HIV dan rehabilitasi napza,” katanya.
Memberikan penyadaran pentingnya menjaga kesehatan bagi para PSK pun bukan hal yang mudah. Tri mengaku sempat pesimistis mampu memberikan edukasi mengenai HIV/AIDS dan upaya pencegahannya kepada warga serta para PSK. Sebab, semua orang tahu wilayah Sarkem dicap negatif dan disebut-sebut sebagai daerah hitam.