Amerika Siapkan Sanksi untuk Musuh Lama, Ungkit Kasus Pemilu 2020
Presiden Microsoft Brad Smith menggambarkan serangan siber oleh Rusia itu, yang diidentifikasi pada Desember, sebagai "serangan terbesar dan tercanggih yang pernah ada di dunia."
Amerika Serikat juga bermaksud untuk menghukum Moskow atas dugaan campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2020.
Dalam sebuah laporan pada Maret, badan intelijen AS mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan mengarahkan upaya untuk mencoba mengalihkan suara ke Donald Trump dan menjauh dari Joe Biden.
Tindakan sanksi Washington yang diperkirakan itu kemungkinan akan memperburuk ketegangan dalam hubungan AS-Rusia yang bulan lalu merosot ke titik terendah baru sejak pasca-Perang Dingin setelah Biden mengatakan dia menilai Putin adalah seorang "pembunuh."
Dalam panggilan telepon pada Selasa (13/4), Biden mengatakan kepada Putin bahwa Amerika Serikat akan bertindak "tegas" untuk membela kepentingannya dalam menanggapi tindakan pelanggaran tersebut, menurut akun pejabat AS tentang panggilan tersebut.
Biden juga mengusulkan pertemuan dengan Putin "di negara ketiga" yang memungkinkan pemimpin kedua negara menemukan area-area untuk bekerja sama.
Dalam beberapa pekan terakhir, Washington dan para sekutunya pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah dikejutkan oleh peningkatan besar pasukan Rusia di dekat Ukraina dan di Krimea, yakni semenanjung yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014.
"Permusuhan dan ketidakpastian dari tindakan Amerika memaksa kami secara umum untuk bersiap menghadapi skenario terburuk," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pekan lalu saat Rusia mengantisipasi sanksi baru. (ant/dil/jpnn)