Anak Buah Bu Mega Harapkan Masalah Rohingya Tak Diimpor ke Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR yang membidangi urusan luar negeri, Andreas Hugo Pareira menyatakan bahwa persoalan Rohingya merupakan masalah kemanusiaan. Menurut dia, persoalan dalam negeri Myanmar itu menjadi memiliki dimensi internasional karena ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan dugaan upaya membersihkan satu etnis tertentu atau genosida.
Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, saat ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi sedang berada di Myanmar. Dia mengharapkan kunjungan Menlu Retno bisa membawa informasi akurat tentang duduk persoalan yang sebenarnya.
“Karena ini (genosida, red) kan masih dugaan. Kami berharap, dengan kunjungan menlu bisa memberikan penjelasan yang akurat kepada kita maupun dunia luar,” kata Andreas di gedung DPR, Jakarta, Senin (4/9).
Dia menilai pemerintah RI sudah melakukan langkah-langkah tepat dan strategis untuk membantu Myanmar mengatasi persoalan ini. Karena itu, Andreas menegaskan, Indonesia harus menjaga persoalan Rohingya secara benar agar persoalannya luar negeri menjadi masalah di dalam negeri.
“Jadi, kita tidak menghendaki mengimpor masalah ini ke dalam negeri. Ini yang harus dijaga,” katanya.
Dosen ilmu hubungan internasional di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung itu menegaskan bahwa masalah Rohingya adalah persoalan kemanusiaan dan bukan konflik agama. Yang terpenting, katanya, dunia internasional bisa mendorong dan memaksa pemerintah Myanmar menghormati HAM dan memberikan perlindungan dan hak sebagai warga negara.
“Tidak zamannya lagi pemerintah menindas warganya sendiri,” tegas anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu.(boy/jpnn)