Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak Buah Gamawan Bilang, Pembubaran FPI Tak Gampang

Selasa, 14 Oktober 2014 – 16:38 WIB
Anak Buah Gamawan Bilang, Pembubaran FPI Tak Gampang - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Staf Ahli Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Politik, Hukum, dan Hubungan Antarlembaga, Zudan Arif Fakrulloh, mengakui berdasar Undang-Undang Nomor 17 Tahun tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Front Pembela Islam (FPI) dapat dibubarkan jika terbukti berbuat anarkis. Namun prosesnya cukup panjang.

“Disebutkan, setiap ormas yang melangar kewajiban dan larangan yang ada dalam UU 17/2013 tentang ormas, dapat diberikan sanksi mulai dari teguran, pencabutan surat keterangan terdaftar, hingga pembubaran ormas,” katanya di Jakarta, Selasa (14/10).

Namun untuk sampai pada pembubaran ormas, kata Prof Zudan, prosedurnya sangat ketat. Diawali dengan sanksi administrasi dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah sesuai domisili ormas terlebih dahulu.

Selain itu, untuk sanksi pemberhentian sementara kegiatan ormas secara nasional, juga harus ada pertimbangan dari Mahkamah Agung.

Sementara untuk yang di daerah, harus ada pertimbangan DPRD, kejaksaan, dan kepolisian, sesuai tingkatannya.

“Untuk pembubaran ormas yang tidak berbadan hukum, pemerintah pusat atau Pemda dapat mencabut surat keterangan terdaftar, setelah mendapat pertimbangan hukum dari MA. Untuk pembubaran Ormas yang sudah berbadan hukum, harus ada putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap dulu dan pencabutan dilakukan oleh Menkumham. Jadi pembubaran ormas tidak semudah yang diucapkan Pak Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuk Tjahja Purnama,red). Prosedur dan persyaratannya ketat,” katanya.(gir/jpnn)

 

JAKARTA - Staf Ahli Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Politik, Hukum, dan Hubungan Antarlembaga, Zudan Arif Fakrulloh, mengakui berdasar Undang-Undang

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News