Anak Buah Prabowo dan SBY Kompak Cecar Pemerintah soal LRT
jpnn.com, JAKARTA - Proyek Light Rail Transit (LRT) mendapat kritik keras dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Kritik tersebut dilontarkan anggota Banggar saat rapat panja (panitia kerja) dengan pemerintah dalam rangka penyusunan APBN tahun anggaran 2019.
Rapat yang dipimpin oleh Aziz Syamsuddin selaku Ketua Banggar itu molor satu jam 20 menit. Selain dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing fraksi di DPR juga perwakilan dari Kementerian Keuangan dan kementerian/lembaga terkait.
”Agenda rapat pada tanggal 4 ini, pertama penjelasan pemerintah berkenaan dengan belanja pemerintah pusat, belanja K/L bidang infrastruktur, kesehatan, pertahanan, ketiga kebijakan belanja non K/L dan keempat pendalaman,” kata Azis di ruang rapat Banggar DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (4/7).
Politisi Partai Golkar itu mengumumkan, rapat kali ini dihadiri oleh sembilan orang dari enam fraksi dan rapat ini dibuka untuk umum. ”Berdasarkan aturan yang berlaku, telah ditandatangani 6 fraksi dari 9, ada 9 orang dari 52 orang, dengan kondisi ini izinkan saya menggunakan korum fraksi untuk bisa disepakati,” jelas dia.
Tak lama berselang, anggota Banggar DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo langsung melayangkan tudingan kepada pihak pemerintah yang hadir.
Dia mengatakan anggaran LRT yang besar lebih bermanfaat besar jika digunakan untuk membangun atau mengembangkan infrastruktur transportasi lainnya.
”Masalah berhubungan infrastruktur, LRT ini adalah pemborosan uang negara, berapa uang negara kita (untuk proyek LRT, Red),” kata Bambang di ruang rapat Banggar, Rabu (4/7).
Bambang menuding, anggaran pembangunan LRT khususnya di Palembang yang menelan biaya Rp 10,9 triliun lebih besar manfaatnya jika dialihkan untuk pengembangan kereta api berbasis rel.