Anak Buah Sri Mulyani Sebut Hilirisasi Nikel Dorong Transformasi Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Program hilirisasi nikel yang digencarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2020 telah mendorong transformasi ekonomi.
Hilirisasi bukan cuma meningkatkan nilai tambah dan ekspor, tapi juga membuat Indonesia mendapat surplus perdagangan.
Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Kiki Verico mengatakan nilai tambah yang diperoleh dari ekspor produk turunan nikel alami peningkatan tajam.
Peningkatannya bahkan hingga 31 kali lebih tinggi jika dibandingkan hanya mengekspor bijih nikel mentah.
“Estimasi kenaikan nilai tambah dari sebelum dan setelah hilirisasi, dilihat dari proksi nilai ekspor produk turunan nikel yaitu antara 30 hingga 31 kali lebih tinggi dari bila hanya mengekspor nikel mentah,” ucap Kiki dalam keterangannya, Jumat (18/8).
Menurut dia, hilirisasi bisa meningkatkan multiplier ekonomi yang tak cuma pada produk turunan, tetapi juga sektor-sektor lain, baik bahan mentah maupun jasa terkait langsung dan tidak langsung.
Hilirisasi juga mendorong Indonesia masuk jaringan produksi global. Hal ini penting untuk penguatan manufaktur Indonesia karena terhubung dengan dunia, khususnya pada produk masa depan seperti baterai, besi, dan baja.
“Untuk meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dari 5 ke 7 persen, Indonesia memerlukan pertumbuhan manufaktur setidaknya 9 persen. Itu artinya Indonesia membutuhkan pertumbuhan manufaktur dua kali lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan saat ini," kata dia.