Anak Diktator Legendaris Filipina Tak Terbendung di Pilpres, Sejarah Terulang
"Fakta bisa lebih aneh dari fiksi. Atau, lebih tepatnya, fiksi bisa dikemas ulang menjadi fakta," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan melanjutkan pertarungan lebih intens dan menunggu waktunya kami bebas dari mimpi buruk yang kini bangkit lagi."
Temario Riviera, mantan profesor ilmu politik di Universitas Filipina, mengatakan bahwa kemenangan Marcos mewakili "konsentrasi kekuatan politik dinasti terburuk dalam sejarah politik negara itu."
"Tetapi kampanye [Wakil Presiden Leni] Robredo juga telah melahirkan kekuatan oposisi yang dapat menantang impunitas rezim yang berkuasa, jika dipimpin secara memadai oleh para pemimpin progresif yang dapat menginspirasi dan bergerak bersama rakyat."
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.