Anak Yang Tertembak Itu Bercita-Cita Jadi Presiden
Lukcy dan Kevin, teman paling akrab Bagas di kelas, mengungkapkan, Selasa malam atau beberapa jam sebelum kejadian salah tembak, mereka sempat berkomunikasi dengan Bagas via BlackBerry Messenger (BBM).
Melalui pesan singkat itu, Bagas mengatakan sakit dan belum sanggup berangkat ke sekolah.
''Saya dan Kevin menanyakan kenapa tidak masuk. Soalnya, kelas kami terasa sepi jika tidak ada Bagas,'' ujar Lucky.
Lukcy mengungkapkan, Bagas pernah bercerita bahwa dia ingin menjadi presiden.
Karena itu, dia terus menggenjot prestasi di segala bidang.
''Semangat belajar Bagas sangat tinggi. Kami selalu mendukung dia yang bercita-cita jadi presiden. Cara dia bergaul itu yang kami contoh. Dia bukan anak yang sok meski punya papa polisi. Karena itu, hampir seluruh sekolah kenal Bagas,'' ujarnya.
Wali Kelas VIII-H Harmeni membenarkan bahwa Bagas adalah anak baik.
Dia berprestasi di bidang olahraga dan memiliki semangat belajar yang tinggi.