Anak Yang Tertembak Itu Bercita-Cita Jadi Presiden
jpnn.com, BENGKULU - Pada Selasa lalu ada bangku yang kosong di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Kota Bengkulu.
Bagas Alfravigo izin sakit sehingga hari itu tidak masuk sekolah.
Namun, sejak kemarin, bangku di deretan tengah tersebut kehilangan penghuninya untuk selama-lamanya.
Bagas mengembuskan nafas terakhir karena kesalahan ayahnya Aiptu BS.
Sang ayah mengira Bagas adalah maling yang masuk ke rumah dini hari. Dia lalu melayangkan tembakan ke sosok yang terlihat mengendap-ngendap di rumahnya.
Ternyata, sosok itu bukan maling, melainkan si bungsu Bagas yang akan ke toilet. Kini Bagas telah pergi meninggalkan teman-temannya.
Bagas yang dikenal sebagai anak dengan kepribadian ceria dan santun tidak akan pernah lagi duduk di situ.
Kemarin dia dikebumikan di peristirahatan terakhirnya.