Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Analisis Ketua Himbara soal Kunci Pertumbuhan Kredit Perbankan

Kamis, 07 Januari 2021 – 13:15 WIB
Analisis Ketua Himbara soal Kunci Pertumbuhan Kredit Perbankan - JPNN.COM
Ketua HIMBARA yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BRI Sunarso. Foto dok HIMBARA

"Jadi kunci demand kredit ada di konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat,” seru Sunarso.

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebut biaya dana (Cost of Fund-CoF) HIMBARA saat ini belum bisa rendah karena portofolio pendanaan bank-bank milik negara masih memiliki porsi dana mahal yang relatif besar.

Kedepannya, perlu ada diversifikasi jenis pendanaan yang dilakukan HIMBARA, khususnya jenis simpanan dana murah untuk menekan tingkat biaya dana.

“Kalau dilihat, rasio CASA (dana murah) di salah satu bank swasta nasional sudah di atas 70 persen, sementara di kami mungkin kisaran 65 persen sampai mendekati 70 persen. Ke depan, kami harus melihat bagaimana HIMBARA menumbuhkan CASA rasionya,” tutur Darmawan.

Berkaca dengan kondisi yang ada, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memprediksi pertumbuhan kredit industri perbankan di Indonesia dalam kurun 6 bulan ke depan kemungkinan akan ada di kisaran maksimal 5 persen.

“Saya yakin perbankan sekarang melihatnya lebih banyak ke (proyeksi) jangka pendek, belum melihat setahun penuh. Dalam 6 bulan ke depan saya yakin ini (pertumbuhan kredit) semua rata-rata tertinggi 5 persen. Industri saat ini dalam proses  recovery, sehingga masih membutuhkan waktu. Nanti kalau ekonomi membaik dan daya beli menengah atas pulih pasti kami akan genjot (untuk mencapai pertumbuhan) double digit. Namun sekarang semua pasti akan lihat lebih pendek, periode 3-6 bulan,” ujar Royke.

Sementara itu Plt. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan BTN terus berinovasi untuk meningkatkan CASA.

“Karena kami kreditnya panjang, di mana tenor KPR bahkan ada yang 25 tahun dan average maturity-nya rata-rata di atas 10 tahun. Masalahnya, dananya kalau mengandalkan DPK relatif pendek-pendek. Kemudian dalam isu CASA, benar bahwa deposito kami masih paling banyak. Belakangan kami mulai masuk ke arah perbaikan strategi CASA dan transaksi,” tambah Nixon.

Menurut ketua HIMBARA permintaan kredit bisa terkerek apabila konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat meningkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News