Analisis Pakar Psikologi Forensik Soal Penyebab Kematian Editor Metro TV
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel memberikan analisis terkait kalimat aneh yang pernah disampaikan editor Metro TV Yodi Prabowo kepada kekasihnya Suci Fitri Rohmah.
Kalimat yang pernah disampaikan Yodi dan dianggap ngawur oleh kekasihnya Suci itu adalah "Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?"
"Awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tetapi dari perspektif psikologi, kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation (pemikiran tentang bunuh diri). Pemikiran semacam ini sama sekali tidak boleh dianggap enteng," ucap Reza kepada jpnn.com, Rabu (22/7).
Alumnus Universitas Melbourne Australia, ini menyebutkan bahwa WHO, misalnya, menyimpulkan sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya.
Cepatnya proses transisi itu mengirim pesan bahwa masyarakat harus lebih serius menyikapi perkataan tentang bunuh diri yang dikemukakan siapa pun.
Seperti otoritas penerbangan yang tidak menoleransi ucapan "bom", siapa pun juga perlu menyemangati orang-orang dengan suicidal ideation untuk selekasnya mencari bantuan medis dan psikis.
"Masyarakat yang lebih paham pentingnya keseriusan menyikapi suicidal ideation akan menjadi protective factor bagi tercegahnya aksi bunuh diri," jelas lulusan Fakultas Psikologi UGM ini.
Oleh karena itu, Reza berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus kematian Yodi yang hingga kini masih terus didalami.