Analisis soal Hubungan Jokowi & Gibran dengan Bu Mega, Melukai dan Dilukai
![Analisis soal Hubungan Jokowi & Gibran dengan Bu Mega, Melukai dan Dilukai Analisis soal Hubungan Jokowi & Gibran dengan Bu Mega, Melukai dan Dilukai - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/galeri/normal/2023/06/24/ketua-umum-pdi-perjuangan-megawati-soekarnoputri-bersama-pre-clh2.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh pers nasional Dahlan Iskan menganalisis bagaimana hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hari-hari ini.
Termasuk jika Gibran menolak jadi calon wakil presidennya Prabowo Subianto demi menjaga hubungan dengan PDIP dan pimpinannya.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (dua kanan) saat mengajari Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berkuda di bukit Hambalang, Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022). Foto: ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto
Pun, bila Presiden Jokowi balik badan tidak jadi mendukung Prabowo, tetapi kembali dukung Ganjar Pranowo demi menjaga hubungan dengan PDIP, utamanya dengan Megawati.
"Pertanyaan saya: apakah dengan itu hubungan Pak Jokowi dan Ibu Mega bisa baik kembali? Saya tidak sanggup menjawabnya," ungkap Dahlan dalam esainya berjudul Luka Tidak, edisi Kamis (19/10).
Menurut kolumnis kondang itu, jangan-jangan luka itu belum ada. Artinya, Jokowi masih tetap merasa sebagai kader partai dan Bu Mega merasa Pak Presiden ketujuh RI itu masih sebagai petugas partai yang baik.
"Kalau ini yang terjadi Alhamdulillah. Berarti belum ada luka. Tentu Pak Jokowi sendiri yang bisa menduga sempat ada luka atau tidak. Kalau ada, seberapa kedalaman luka itu," ujar Dahlan dalam esainya.
Sebaliknya, Jokowi menurutnya juga bisa berkata ''Saya pun sebenarnya juga terluka''' atau ''Bukan saya yang melukai, tetapi saya yang dilukai''.