Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Andalkan Teknologi, Lifepal Permudah Pencairan Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Kamis, 05 September 2019 – 19:45 WIB
Andalkan Teknologi, Lifepal Permudah Pencairan Asuransi Jiwa dan Kesehatan - JPNN.COM
Ketahui apa saja yang tidak bisa diklaim asuransi bila mobil Anda mengalami kerusakan. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Pada tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76%. Angka ini bahkan turun dari survei yang diadakan pada tahun 2013, yaitu 17,84%.

Ini berarti, kira-kira hanya satu dari tujuh orang Indonesia yang paham mengenai peran penting dan ragam produk asuransi yang ada di pasaran. Dari total populasi yang mencapai 265 juta jiwa, baru 1,7% penduduk Indonesia yang terdata memiliki asuransi. Angka ini jauh di bawah rata-rata persentase kepemilikan asuransi di dunia, yaitu 6,1%.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dari rendahnya tingkat literasi asuransi di Indonesia. Selain karena tantangan geografis dan kurangnya akses terhadap informasi, masyarakat juga sering kebingungan dengan banyaknya ragam, tawaran, dan istilah seputar dunia asuransi yang kurang mudah dipahami.

Tergerak dari fakta yang ditemukan di lapangan, pada awal tahun 2019, Lifepal pun diluncurkan. Lifepal sendiri merupakan platform all-in-one untuk membandingkan dan membeli produk asuransi jiwa dan kesehatan sesuai dengan preferensi pelanggan. Melalui situs ini, masyarakat dapat dengan mudah dan transparan mencari asuransi sesuai kebutuhan dan anggaran mereka. Lifepal telah bekerjasama dengan lebih dari 20 perusahaan asuransi untuk memberikan ragam layanan dan produk asuransi terbaik untuk individu, keluarga, hingga perusahaan.

“Kami percaya bahwa dengan perlindungan finansial yang baik, semua orang dapat menikmati hidup yang stabil dan tenang bersama orang terkasih. Misi kami adalah memberikan akses perlindungan kesehatan dan jiwa kepada semua orang. Melalui situs Lifepal, kami dapat menjangkau seluruh penduduk Indonesia tanpa batasan jarak dan waktu,” ungkap Benny Fajarai, Co-founder dan Head of Marketing di Lifepal.

Kemajuan teknologi yang kian pesat menjadi keunggulan utama dari layanan Lifepal. Jika dulu pelanggan harus mendatangi satu per satu agen asuransi untuk membandingkan harga dan fasilitas, kini situs Lifepal merangkum data-data tersebut dengan rapi, praktis, dan mudah dipahami. Dengan begitu, pelanggan awam yang kurang familiar dengan istilah-istilah asuransi pun dapat memilih produk dengan lebih leluasa. Bahkan, jika ingin tahu lebih jauh terkait asuransi dan pengaturan keuangan pribadi Lifepal juga memiliki blog yang membahas tips keuangan pribadi dan asuransi di situsnya.

Sebagai perantara, Lifepal berpihak penuh pada kepentingan pelanggan.  Oleh karena itu, proses membeli asuransi di Lifepal secara tidak langsung berjalan seperti konsultasi. Tim Lifepal telah menganalisa lebih dari 300 polis dari 20 perusahaan asuransi di Indonesia, khususnya polis kesehatan dan jiwa. Pelanggan hanya perlu menjawab pertanyaan dasar seperti data diri dan kebutuhan asuransi. Setelah itu, situs ini menggunakan algoritma canggih untuk memilih polis yang cocok dan merekomendasikannya kepada individu dan keluarga di Indonesia.

Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia membeli asuransi dari agen asuransi tradisional yang biasanya hanya menawarkan satu brand asuransi dan tidak memiliki banyak waktu untuk membantu layanan nasabah setelah transaksi selesai. Dengan hadirnya platform Lifepal, pelanggan dapat membandingkan pilihan asuransi yang lengkap dan transparan, melakukan pembelian dimana saja dan kapan saja dengan harga yang kompetitif, serta mendapatkan bantuan menyeluruh, bahkan setelah transaksi pembelian selesai. Tim Lifepal berkomitmen untuk membantu pelanggan 24 jam sehari dalam proses klaim, pertanyaan pelanggan, dan kebutuhan lainnya.

Pada tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76%. Angka ini bahkan turun dari survei yang diadakan pada tahun 2013

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News