Andi Akmal Minta Pemerintah Segera Kendalikan Harga Beras
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah untuk bertindak cepat guna mengendalikan kenaikan harga beras sepekan terakhir.
“Saya mendorong langkah pertama untuk mengendalikan beras. Pemerintah segera bayar Perum Bulog yang mencapai Rp 4,5 triliun sehingga dapat segera menjalankan penugasannya sebagai lembaga penyalur beras berupa bansos pemerintah,'' tutur Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, biasanya harga beras naik karena panen raya terjadi Agustus.
Saat ini memang bukan waktunya panen raya. Namun, sudah ada yang panen dan stok di gudang Bulog untuk mengendalikan harga di pasar.
“Dinamika harga beras, pemerintah mesti dapat mengatasinya meskipun hanya efek psikologis sebelum memasuki panen raya. Karena pemain beras utama di negeri ini hanya segelintir sehingga pemerintah mudah mengendalikan harga beras ini,'' ucap Akmal.
Saat ini, stok di Bulog sekitar 985 ribu ton. Kementerian Pertanian mengeklaim stok beras menunjukkan tren positif.
Data BPS menunjukkan di atas 7 juta ton sampai 9 juta ton stok gabah selama tiga tahun terakhir tersedia. Hal penting yang akan dapat mengendalikan harga beras di berbagai daerah di Indonesia adalah persoalan distribusi.
Akmal menambahkan, persoalan harga beras ini bukan domain Kementerian Pertanian.