Aneh, Ketua DPR Tidak Sempat Baca Koran
Raker Dinilai Hanya PemborosanKamis, 29 Oktober 2009 – 19:47 WIB
Dia jelaskan, kondisi dirinya tidak lagi sempat membaca dan menonton televisi itu bukanlah karena kesengajaan. Tapi lebih disebabkan karena begitu beratnya beban pekerjaan di internal DPR. Di sisi lain dia sudah bertekad untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu sesuai batas waktu, minimal dalam lima tahun ke depan. Kalau pekerjaan itu tidak selesai, maka dia menilai dirinya sendiri sebagai orang yang tidak mendatangkan manfaat di DPR.
"Dulu saya jadi PNS, terus minta berhenti karena saya merasa tidak mendatangkan manfaat. Lalu menjadi salah seorang direksi di BUMN di Palembang, saya pun minta berhenti karena saya merasa tidak ada manfaatnya. Jadi saya bukan diberhentikan, tapi saya yang minta berhenti," ujarnya.