Anemia pada Ibu Hamil Berbahaya?
jpnn.com - Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami ibu hamil. Meski banyak dialami, anemia pada ibu hamil tidak boleh disepelekan karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius pada janin dan ibu.
Menurut World Health Organization (WHO), anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai kadar hemoglobin yang kurang dari 11 g/dL. Berdasarkan data WHO, prevalensi terjadinya anemia pada seluruh populasi menyentuh angka 41,8 persen. Adapun di Indonesia, berdasarkan data Riskedas 2013, prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia cukup tinggi, yaitu 37,1 persen.
Penyebab seorang ibu hamil mengalami anemia terutama di negara berkembang seperti Indonesia sangat beraneka ragam. Mulai dari kondisi kurang gizi atau malnutrisi; kurang asupan zat besi, asam folat, dan vitamin yang cukup selama kehamilan; serta banyaknya infeksi seperti malaria, cacingan, dan tuberkulosis yang dapat menyerang kapan saja.
Anemia dalam kehamilan bisa menimbulkan gejala yang ringan dan terkadang tidak disadari. Akan tetapi, jika dibiarkan berlarut-larut dan cenderung bertambah berat, gejala yang muncul dapat bervariasi.(klikdokter)
Beberapa tanda dan gejala anemia di bawah ini perlu Anda ketahui antara lain:
- Merasa badan mudah lemas
- Pucat pada tubuh, terutama dapat dilihat di kulit, kuku, dan bibir
- Tidak nafsu makan
- Sulit berkonsentrasi
- Tangan dan kaki terasa dingin
- Dapat disertai dengan sesak
- Pusing, mata berkunang-kunang