Anggota Pasukan Khusus Itu Tewas akibat Hukuman Kerok Setan?
Kasus ini mendapat perhatian khusus dari TNI-AU karena penyebab kematian Praka Yudha Prihartanto di RS dr Abdul Munir, kompleks Lanud Abd Saleh, Kamis siang (11/5), masih simpang siur.
Versi TNI-AU, nyawa Praka Yudha melayang karena dia melakukan aksi bunuh diri melalui cara menyayat leher sisi kiri dan kanannya dengan pisau komando. Sehingga dia kehabisan darah hingga meninggal dunia.
Dari foto-foto yang diterima Jawa Pos Radar Malang, memang di leher Praka Yudha ada luka menganga seperti bekas tusukan benda tajam.
Namun, yang membuat agak janggal, dalam foto yang beredar, luka Praka Yudha hampir merata dari punggung, wajah, bahkan (maaf) pantatnya. Sehingga muncul dugaan, sebelum meninggal, sudah ada penganiayaan kepada Praka Yudha.
Apalagi dikabarkan, Praka Yudha juga baru saja mendapatkan ”pembinaan” dari tiga perwira seniornya tersebut. Gara-garanya, Yudha memiliki masalah utang piutang. Namun ketika ditanya oleh seniornya soal itu, dia selalu berbelit-belit.
Yudha pun terkena sanksi dengan dimasukkan ke salah satu ruang barak dalam kondisi terkunci. Yudha pun berontak dengan cara kabur lewat jendela.
Karena kabur, Yudha mendapat hukuman berat dari seniornya. Pakaiannya dilucuti dan hanya menyisakan celana dalam, lalu tangannya diikat kain dan diikatkan ke tiang jemuran di belakang barak.
Setelah itu, dia kembali dimasukkan ke barak dalam kondisi terkunci. Klimaksnya, saat Praka Yudha meminta izin ke kamar mandi di luar barak, lalu dia lari menuju salah satu barak untuk mengambil pisau komando.