Anggota TNI Tewas Dibegal
Jumat, 17 Februari 2012 – 09:15 WIB
’’Saat itu saya mau pergi mencari bensin ke SPBU yang ada di depan UBL (universitas Bandarlampung), sampai di kios keripik Askha Jaya, saya melihat orang berbaju putih meminta tolong. Karena takut, saya terus melaju. Setelah bertemu dengan dua orang warga yang hendak pergi ke masjid. Baru saya balik lagi,’’ ungkap Widayanto.
Ketika itu, lanjut Widayanto, ia sempat menanyai korban. Korban bahkan sempat memintanya mengambilkan dompet. ’’Kemudian meminta saya melapor ke Korem, mengenai kejadian yang menimpanya. Korban mengaku habis dibegal. Kebetulan melintas sebuiah mobil kami menyetopnya dan membawa korban ke rumah sakit,’’ ungkapnya.
Sementara, istri korban, Sri Maryuni tak henti-henti menangis begitu tahu musibah yang menimpa suaminya. ’’Saya benar-benar terpukul saat pertama kali mendapat telepon dari intel korem, yang mengatakan kalau suami saya sudah mengalami musibah dan telah di bawa ke rumah sakit,’’ tuturnya.
Memang, lanjut Sri Maryuni, setiap hari suaminya berangkat bekerja sejak pukul 04.30 WIB.’’Suami saya memang selalu pergi-pagi, karena ia bekerja di bagian TUUD (tata usaha urusan dalam) Kodim, yang memiliki tugas untuk menyiapkan perlengkapan-perlengkapan sebelum apel pagi di mulai. Ia menggantikan piket rekannya yang kebetulan tengah cuti,’’ urai Sri.