Angkat Musisi Jalanan, Kemdikbud Gandeng Dunia Usaha
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan seniman jalanan dikumpulkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka diberikan pengetahuan tentang musik dan bagaimana bersikap.
Hebatnya, mereka diajari langsung oleh pemusik andal Gilang Ramadhan. Menurut Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, selama ini musisi jalanan masih tidak dianggap oleh masyarakat. Padahal profesi musisi jalanan di luar negeri sangat diakui masyarakat maupun pemerintah. Hal itulah yang membuat Kemendikbud mengangkat musisi jalanan agar kehidupannya lebih pasti.
"Kami berikan mereka pendidikan dan pelatihan agar mereka punya lisensi sebagai musisi. Jadi mereka tidak perlu digusur-gusur lagi," kata Hilmar saat membuka workshop musisi anak jalanan di Kantor Kemendikbud, Selasa (30/5).
Dia menjelaskan, UU Kebudayaan mengamanatkan untuk pemajuan kebudayaan, salah satunya dengan musik anak jalanan. Diharapkan instansi bisa menggaet musisi jalanan untuk mengisi acara-acara instansi. Sebab, selama ini acara instansi hanya diisi dengan tari-tarian.
"Market kesenian naik turun, sehingga tidak jelas pasarnya. Dengan memberdayakan musisi jalanan diharapkan status mereka bisa terangkat. Kami juga akan menjembatani mereka dengan dunia usaha seperti mall, kafe, dan lainnya. Harapannya musisi jalanan ini bisa tampil di tempat-tempat tersebut," tandasnya.
Andi malewa, pendiri Institut Musik Jalanan (IMJ) menyatakan keinginannya agar musisi jalanan Indonesia diperlakukan sama dengan di Eropa. Selama ini daerah-daerah mengeluarkan Perda Larangan Mengamen, tapi tidak menghasilkan solusi. Selama ini pengamen di jalanan ditangkap kemudian diajarkan keahlian yang tidak sesuai keinginan mereka. Alhasil, mereka kembali ke jalanan.
"Musisi jalanan diajari menjahit, membuat kue, bagaimana bisa sehati. Jangan heran meski ditangkap, mereka pasti balik lagi jadi pengamen. Karena itu kami bersama pemerintah berupaya membuat formula bagaimana agar musisi jalanan bisa lebih dihargai masyarakat lewat karya-karyanya," bebernya.(esy/jpnn)