Aniaya Mahasiswa, Oknum Sabhara Resmi Dilaporkan
Sebelumnya, Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Tris Lesama Zeviansyah menyatakan, pihaknya segera melakukan kroscek terlebih dahulu mengenai informasi tersebut. "Kita cek dulu, apakah informasinya betul seperti itu atau tidak," ujarnya.
Menurut Tris, ketika korban datang ke markas Sat Sabhara dan dihadirkan oknum yang diduga melakukan penganiayaan ternyata salah. Korban menyatakan bukan orang yang dimaksud.
"Oh, bukan ini orangnya," ucapnya mengulang perkataan korban. "Mungkin saja orang lain yang mengaku-ngaku, makanya kita pastikan dulu," lanjut Tris.
Ditanya jika anggota tersebut terbukti, Tris belum berani menyampaikan karena informasi itu masih sepihak. Siapa tahu informasi itu tidak benar. "Akan tetapi, kalau anggota terbukti terlibat pasti kita tindak. Kita tidak ada toleransi terhadap anggota yang salah," katanya.
Disinggung apakah anggota tersebut sudah sesuai prosedur, Tris belum bisa memastikannya karena belum dikroscek. "Setelah kita kroscek baru bisa diketahui permasalahannya seperti apa," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, kasus penganiayaan ini bermula saat korbannya hendak membeli nasi goreng di seputaran Jl Djamin Ginting. Saat melintas di persimpangan Jl Iskandar Muda dan Jl Djamin Ginting. Korban diberhentikan oleh oknum petugas Shabara yang mengenakan rompi hijau.
Saat itu, petugas yang diketahui berinisial MHN tersebut tanpa banyak bicara langsung merampas kunci kontak sepeda motor Yamaha Jupiter MX BK 4843 SAC milik korban. Tak terima, korban sempat melawan. Namun oknum polisi tersebut malah memukul korban secara bertubi-tubi.
Tak hanya itu, oknum Shabara tersebut juga sempat menyeret korban ke dalam mobil patroli. Setibanya di dalam mobil, korban sempat disetrum dan lehernya diinjak oknum dimaksud.