Anies, Ganjar, dan Kang Emil Balapan
Oleh: Dhimam Abror DjuraidSetidaknya Ganjar sudah memakai formulasi ‘’nasionalis-religius’’ dalam pilgub Jawa Tengah dengan menggandeng Gus Taj Yasin Maimoen. Dengan komposisi itu Ganjar bisa menang mutlak.
Komposisi Anies-Khofifah akan melahirkan perpaduan ‘’Islam modernis-Islam tradisionalis’’ yang bisa menyaingi komposisi ‘’nasionalis-religius’’.
Sama dengan Anies, Ganjar dan Emil juga masih terkendala soal kendaraan politik. Ganjar petugas partai PDIP yang harus hati-hati melangkah untuk menghindari kartu kuning atau kartu merah dari Megawati.
Namun, beberapa pekan terakhir ini Ganjar kelihatan mulai lebih berani bermanuver. Kunjungannya ke Lampung menjadi salah satu indikator keberanian manuver itu.
Konon Ganjar juga tidak kelihatan hadir ketika Puan Maharani meresmikan sebuah pasar di Solo (20/1), dan ternyata tidak ada kartu kuning apalagi kartu merah.
Megawati sudah beberapa kali menggertak, siapa yang tidak tegak lurus dengan garis partai harus out.
Ketua DPRD Kalimantan Utara yang sekaligus ketua DPD PDIP langsung dipecat oleh Megawati gegara tidak hadir saat Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Utara. Namun, kali ini Mega tidak bereaksi ketika Ganjar mangkir tidak menghadiri acara Puan.
Spekulasi berkembang bahwa Ganjar pun sudah mulai dilepas kepalanya, meskipun buntutnya masih tetap ‘’digandoli’’. Ganjar akan menjadi kartu truf yang bisa menyelamatkan partai kalau kartu Puan mati.