Anjing Laut Itu Tidur Pulas
Catatan Dani Nur Subagiyo, Cape TownSelasa, 22 Juni 2010 – 01:09 WIB
Saya memesan ikan goreng calamari. Jika di Surabaya, calamari umumnya berupa cumi-cumi yang ditaburi tepung lalu digoreng. Tapi, calamari di restoran ini rasanya seperti ikan kerapu, hanya isinya lebih banyak dan lembut serta durinya lebih besar. Calamari disajikan dengan kentang goreng hangat dan saus tomat. Rasanya gurih dan nikmat, apalagi menyantap sambil duduk di bebatuan di pinggir laut ditemani camar.
Setelah menikmati calamari, spot ketiga atau tujuan terakhir saya adalah pelabuhan Hout Bay. Pelabuhan ini dikenal paling sibuk di Provinsi Western Cape. Pelabuhan itu banyak menghasilkan ikan snoek (ikan yang banyak terdapat di kedalaman laut Cape), cumi-cumi, dan udang. Sebagian hasil laut itu di jual di toko-toko dekat pelabuhan, sebagian lainnya dikirim ke kota.
Sore hari itu banyak kapal yang sudah bersandar di pelabuhan seusai melaut. Di dekat dermaga, tampak sekumpulan anjing laut berenang kesana-kemari. Salah satu di antaranya baru saja ditangkap dan dibiarkan tergeletak begitu saja. Anjing laut dengan panjang 2,45 meter dan berat kurang lebih 400 kg itu tidur pulas sampai-sampai diam saja ketika saya pegang.