Anoa, Panser Tempur Made In Bandung
Sabtu, 28 Februari 2009 – 08:07 WIB
Sayang, PT Pindad belum sepenuhnya mandiri. Beberapa komponen masih dicomot dari pabrikan Renault di Prancis. ''Untuk mesin, automatic transmission, dan suspensi masih didatangkan dari Renault,'' ujar Adik. Selain mesin, baja pada 30 panser pertama diimpor dari luar. ''Tetapi, selanjutnya PT Krakatau Steel siap memenuhi kebutuhan baja Anoa,'' lanjutnya.
Ranpur tersebut bisa digunakan untuk bermacam fungsi. Mulai pembawa pasukan, kendaraan komando, hingga rumah sakit berjalan di medan tempur. Persenjataan yang sudah terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automatic Grenade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri.
Meskipun baru saja dibuat, Anoa sudah dilirik militer asing. Adik menyebutkan, Nepal adalah negara yang mengincar ranpur itu. Sayangnya belum ada kata sepakat.''Mereka minta yang varian 4 x 4. Sedangkan kita fokus dulu pada yang 6 x 6, ujarnya. Nepal membutuhkan panser bagi pasukan perdamaian Nepal yang akan dikirim ke Kamerun untuk bergabung bersama pasukan perdamaian PBB.