Antara Salim dan AHY, Siapa Berpeluang Mendampingi Prabowo?
Setidaknya, ada tiga faktor yang bisa dimajukan untuk memperbandingkan keduanya. Yaitu, latar belakang kedaerahan, usia dan latar belakang agama.
Menurut Said, meski lahir di Jawa, Habib Salim merupakan tokoh dari luar Pulau Jawa. Dia berasal dari Sulawesi seperti halnya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Sementara AHY adalah orang Jawa tulen.
"Saya kira dalam pemilihan langsung, asal daerah seorang kandidat secara praksis masih sering dijadikan dasar pertimbangan oleh pemilih dalam memberikan suara. Di sinilah Habib Salim bisa memetik poin. Karena berasal dari luar Jawa. Sementara Prabowo sudah mewakili orang Jawa," katanya.
Jika Habib Salim dibandingkan dengan AHY dari peluang keduanya meraup berdasarkan faktor usia, Said melihat kecenderungan AHY akan mendapatkan perhatian lebih dari pemilih muda dibandingkan Habib Salim.
"Tapi, Habib Salim tentu juga punya peluang menggaet pemilih muda, terutama dari kalangan santri pondok-pondok pesantren. Ketertarikan pemilih kepada Habib Salim saya kira bukan disebabkan faktor usia, melainkan faktor kedekatannya dengan kelompok Islam," ucapnya.
Said juga melihat kecenderungan Habib Salim lebih unggul jika dilihat dari 'backgound' pemilih berdasarkan latar belakang agama.
"Sebagai orang yang memiliki nasab dengan Nabi Muhammad SAW, berlatar pendidikan doktor dari perguruan tinggi di Madinah, cucu dari seorang ulama ternama pendiri Al-Khairat, serta didukung gerakan Islam politik semisal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPFU), Habib Salim berpeluang besar untuk menggaet suara pemilih muslim," pungkas Said.(gir/jpnn)