Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Antidepresan Berisiko bagi Kehamilan

Rabu, 04 Desember 2013 – 15:01 WIB
Antidepresan Berisiko bagi Kehamilan - JPNN.COM

jpnn.com - PARA wanita hamil yang mengalami depresi sering kali dibuat percaya bahwa mengonsumsi obat antidepresan adalah tindakan tepat. Namun, belakangan ada riset yang mengungkap adanya risiko tersendiri bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya akibat konsumsi antidepresan.

Berdasarkan penelitian The American Psychiatric Association dan The American College of Obstetricians and Gynecologist, 13 persen wanita hamil mengaku mengonsumsi obat antidepresan saat mengalami depresi. Jenisnya adalah SSRI atau selective serotonin reuptake inhibitors.

Menurut salah seorang peneliti, Dr. Alice Domar, dengan mengonsumsi obat-obat antidepresan ternyata kelahiran bisa terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 pekan. Selain itu, terdapat kemungkinan sebesar 15 persen hingga 30 persen bayi yang lahir mendapat masalah neurobehavioral seperti kejang-kejang.

"Saya tidak ingin para wanita hamil mengonsumsi obat-obatan, terutama antidepresan seperti memakan permen," kata Direktur Eksekutif di Domar Center for Mind/Body Health di Boston, Amerika Serikat itu seperti dilansir laman Huffingtonpost, Selasa (3/12).

Domar menyebutkan, banyak solusi lain yang bisa dilakukan untuk mengobati depresi yang dialami ibu hamil. Misalnya Cognitive Behavioral Therapy atau terapi CBT, yoga, akupunktur, dan terapi lain selain menggunakan obat.

Sebelumnya, sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari Sophia Children's Hospital di Belanda menunjukkan beberapa jenis obat antidepresi bisa mempengaruhi otak bayi jika diminum saat hamil. Obat itu adalah golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) seperti Paxil dan Prozac.

"Komplikasi atau gangguan kehamilan seringkali berhubungan dengan konsumsi obat-obatan selama masa kehamilan. Gangguan tersebut meliputi kelahiran bayi prematur, newborn behavioral syndrome, bahkan efek jangka panjang bagi bayi maupun ibu yang mengandungnya," kata Kepala Department of Obstetrics and Gynecology di Metrowest Medical Center, Framingham Massachusetts, Amerika Serikat, Dr Adan Urato.(fny/jpnn)

 

PARA wanita hamil yang mengalami depresi sering kali dibuat percaya bahwa mengonsumsi obat antidepresan adalah tindakan tepat. Namun, belakangan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close