Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Antre Semen sebelum Menyalip di Tikungan

Senin, 09 April 2012 – 00:36 WIB
Antre Semen sebelum Menyalip di Tikungan - JPNN.COM

Tiga-empat tahun lagi, rasanya, banyak BUMN yang mencapai tingkatan itu. Karena itu, kalau selama ini kita dikenal sebagai negara yang "jual-jual-jual" BUMN ke asing, bisa jadi segera berubah menjadi "beli-beli-beli" di luar negeri. Tidak akan terjadi lagi privatisasi dengan cara lama: mencari strategic partner dari luar negeri. Kalaupun akan dilakukan strategic sale, pembeli strategisnya adalah BUMN sendiri!

Tentu kita tidak boleh terlalu menyalah-nyalahkan mengapa dulu kita melakukan "jual-jual-jual". Kala itu negara kita memang lagi sangat lemah. Krisis ekonomi yang berat pada 1998 membuat pemerintah tidak memiliki anggaran untuk menjalankan roda pemerintahan. Negara dalam keadaan terancam. Seluruh APBN kita, waktu itu, hanya Rp 300 triliun. Alangkah kecilnya. Hanya sama dengan anggaran pendidikan kita pada 2012 sekarang ini. Atau hanya sedikit lebih tinggi daripada anggaran subsidi yang kita hebohkan dua minggu lalu.

Kini dengan kemampuan pemerintah yang begitu kuat (tahun lalu ekonomi Indonesia sudah mengalahkan ekonomi Belanda), dengan APBN yang sudah Rp 1.500 triliun, dengan aset BUMN yang Rp 3.000 triliun, privatisasi BUMN hanya boleh dilakukan melalui pasar modal.

Saya pun akan terus mendorong BUMN untuk masuk pasar modal. Agar pengelolaan BUMN lebih transparan, lebih terbuka, lebih akuntabel. Siapa tahu, dengan cara ini, kapitalisasi pasar modal kita pun tidak lama lagi sudah bisa mengalahkan Singapura! Kalau bisa, paling lambat tahun depan!

SAYA berdiri di atas dermaga pelabuhan yang jauh menjorok ke laut. Saya hitung ada 13 kapal yang mengapung buang sauh di kejauhan sana. Kapal-kapal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close