Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kawin Thinking

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 12 November 2024 – 07:48 WIB
Kawin Thinking - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Siapa antagonis. Siapa protagonis.

Itulah pertanyaan untuk anak SMP setelah mereka mendapat pelajaran membaca buku cerita.

Bisa jadi antarsiswa di satu kelas punya pendapat tidak sama. Buku ceritanya memang sengaja menampilkan cerita yang bisa ditafsirkan berbeda.

Baca Juga:

Guru SMP kemudian memancing siswa untuk saling memperdebatkan posisi tokoh dalam cerita itu.

"Guru tidak harus buru-buru memberikan kesimpulan siapa yang benar," ujar Chris Mohn, mantan guru di pedalaman Kansas di Amerika Serikat. "Bahkan, kalau perlu tidak usah memberikan keputusan," tambahnya.

Pelajaran critical thinking dimulai saat guru sudah waktunya bertanya: mengapa begitu. Juga mengapa seperti itu. "Mengapa" adalah kuncinya.

Baca Juga:

Dari "mengapa" itu akan muncul jawaban yang berbeda-beda. Juga muncul perspektif yang berbeda.

Guru harus pandai memancing murid untuk berani mengemukakan pendapat yang berbeda. Bahkan, kalau pendapat itu cenderung sama guru harus bisa memancing munculnya pendapat yang sama tetapi dari perspektif lain.

Pelajaran critical thinking dimulai saat guru sudah waktunya bertanya: mengapa begitu. Juga mengapa seperti itu. 'Mengapa' adalah kuncinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News