Anwar Tolak Tes DNA
Sabtu, 19 Juli 2008 – 16:20 WIB
Bukan tanpa alasan jika tokoh 60 tahun itu menolak menjalani tes DNA. "Klien saya takut dijebak oleh hasil tes tersebut. Sebab, hasil tes DNA yang dia jalani 10 tahun lalu dalam pemeriksaan kasus sodomi pertama pun direkayasa. Dia khawatir, polisi kembali melakukan hal yang sama," papar pengacara Anwar, Sivarasa Rasiah.
Menurut dia, Anwar sangat kooperatif ketika menjalani pemeriksaan. Selain bersedia ditelanjangi dan tubuhnya diperiksa dengan seksama, mantan wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia itu mempersilakan petugas mengukur beberapa bagian tubuhnya. Tapi, dia keberatan dengan tes DNA yang akan dilakukan lewat pemeriksaan sampel sel. Apalagi, hukum Malaysia tidak mewajibkannya menjalani tes tersebut.
"Anwar memiliki alasan kuat untuk meyakini adanya indikasi penyelewengan hasil tes DNA jika dia melakukannya lagi nanti," ujar Sivarasa. Sampel DNA Anwar tersebut bisa saja ditanamkan terlebih dahulu kepada Saiful Bukhari Azlan, pria yang mengaku disodomi Anwar. Apalagi, sekarang "korban sodomi" Anwar itu berada di bawah pengawasan ketat kepolisian.
Selain itu, Anwar khawatir hasil tes DNA-nya dijadikan senjata lawan-lawan politiknya untuk menghadang kembalinya oposisi ke pemerintahan. Sebab, sejak awal, munculnya tudingan sodomi tersebut diyakini sarat muatan politik. Tapi, PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi dan pemerintahannya menepis tudingan tersebut. Mereka menegaskan, tidak ada konspirasi melawan Anwar di balik kasus sodomi itu.
Karena itu, Badawi mengimbau agar Anwar segera melakukan tes DNA. "Jika memang dia tidak melakukannya, apa salahnya menjalani tes DNA? Lakukan saja. Saya ingin melihat hasilnya," tegas pemimpin 68 tahun tersebut. Dia berani menjamin, tes DNA yang akan dijalani Anwar dilakukan dengan fair. (AP/AFP/Rtr/hep/ami)