Apa Saja Dampak Jangka Panjang Virus Corona pada Kesehatan?
Banyak organ tubuh yang terdampak virus ini
SARS-CoV-2 pada dasarnya dianggap sebagai virus pernapasan, tetapi kerusakan yang disebabkan oleh COVID-19 tidak selalu terbatas pada paru-paru.
Virus berikatan dengan reseptor ACE2 yang banyak ditemukan di saluran pernapasan, jantung, pembuluh darah, ginjal, hati, dan saluran pencernaan.
Dalam beberapa kasus, bisa jadi virus itu sendiri yang menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.
Para peneliti menduga tingginya peradangan dalam tubuh, akibat sistem kekebalan yang mencoba menyingkirkan virus, tetap bisa menyebabkan malapetaka, bahkan setelah sembuh.
"Ini hampir pasti merupakan respons kekebalan, karena kami melihat gejala pada pasien yang dites negatif terhadap virus," kata Dr Kirsty.
COVID-19 dapat merusak banyak sistem organ, termasuk:
- Paru-paru: Paru-paru bisa rusak saat virus memasuki sel-sel saluran udara. Hal ini dapat menyebabkan jaringan tersayat dan kaku yang menyulitkan paru-paru untuk melakukan tugasnya mengoksidasi darah dan membuat orang terengah-engah.
- Jantung: Virus dapat menyebabkan radang otot jantung atau gagal jantung bila organ tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Jantung juga bisa berhenti karena kekurangan oksigen.
- Otak: Jika virus memasuki otak, maka akan menyebabkan infeksi yang parah. Gejala neurologis juga bisa disebabkan oleh peradangan di otak atau stroke yang disebabkan oleh pembekuan darah.
Gejala terlihat pada infeksi lain
Beberapa pasien COVID-19 mengatakan merekah merasakan kelelahan, kesulitan berolahraga, bahkan berbulan-bulan setelah mereka sembuh.
Dr Kirsty mengatakan kelelahan pasca-COVID sebenarnya terlihat pada infeksi virus lainnya, meski berbeda dampaknya.