'Apakah Anda Puas dengan Pelayanan Kami?' tanya Nunei
“Nasi goreng yang Anda nikmati itu dikerjakan oleh koki dari Indonesia. Enak rasanya kan?” tanya Merian kepada Simon Budi, Neneng Wiyanto, Velisia, Agustina, dan penulis.
Makan malam kami semakin hidup dengan kehadiran Sida, Shirlene, dan Kenji. Mereka adalah tiga anak muda yang sangat menguasai keadaan kapal, tahu apa keinginan penumpang, dan familiar.
Ada-ada saja yang mereka ceritakan dan informasikan. Semua menarik, dan lucu-lucu. Canda-tawa kerap terdengar dari meja kami orang Melayu, yang terkenal mudah akrab dan familiar. Kondisi ini sangat kontras dengan meja lain yang berasal dari Eropa, Jepang, atau Korea yang cenderung diam pada berbagai kegiatan.
Keramahan Sida, Shirlene, dan Kenji tidak dibuat-dibuat dan bukan hanya kepada kami. Semua penumpang mendapat perlakuan sama. Tak ada beda. Penumpang dibuat bahagia, disuruh kenyang, dan sehat sepanjang hari.
Makan di restoran lantai lima menjadi favorit penumpang. Suasana perabotnya yang bagaikan di istana, pelayannya yang ramah dan bergerak cepat, menunya yang selalu berganti, alunan musik klasik adalah nilai tambah pilihan penumpang.
Namun, ada satu lagi kelebihan makan di restoran lantai lima, yaitu pembagian kue Hari Ulang Tahun (HUT) untuk penumpng. Bagi penumpang yang berulang tahun, akan datang pelayan restoran, manajer restoran membawa cake HUT dan lilin menyala.
Spontan mereka mendekati penumpang yang berulang tahun, menyalami, bersama bernyanyi Happy Birthday, bersorak, dan bertepuk tangan. Sangat familiar, dan mengesankan.
Kebahagiaan di masa HUT itu belum cukup, tim Sapphire Princess juga menggantungkan dua balon di depan pintu kamar penumpang yang berulang tahun. Begitu pintu kamar dibuka, atau saat mau masuk kamar, penumpang akan terkejut bahagia, mata berbinar melihat hadiah dua balon. Inilah salah satu upaya Sapphire Princess memanjakan penumpangnya.