Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Apakah Cara Berdoa di Sekolah akan Diatur Pemerintah? Ini Tanggapan Gus Yaqut

Rabu, 03 Februari 2021 – 17:54 WIB
Apakah Cara Berdoa di Sekolah akan Diatur Pemerintah? Ini Tanggapan Gus Yaqut - JPNN.COM
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta sekolah dan pemerintah daerah mengedepankan toleransi dalam menetapkan kebijakan pendidikan. Seperti masalah seragam dan atribut siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Untuk masalah seragam dan atribut, kata Gus Yaqut, sapaan Menag Yaqut, sikap Kemenag sudah jelas. Di mana sekolah dan pemda harus mematuhi ketentuan yang sudah diatur Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang ketentuan seragam sekolah bagi peserta didik, jenjang pendidikan dasar dan menengah. 

"Jadi kita semua harus saling menghormati perbedaan yang ada," kata Gus Yaqut dalam penandatanganan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri tentang penggunaan pakaian seragam dan atribut bagi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan di lingkungan sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah pada jenjang dasar dan menengah, Rabu (3/2).

Dia menambahkan, latar belakang lahirnya SKB tiga menteri (Mendikbud, Mendagri, dan Menag) karena ada kasus pelarangan, pemaksaan pakaian seragam maupun atribut bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah yang dilakukan pemda, tidak sesuai dengan regulasi pemerintah pusat. Seperti temuan kasus di Padang, Sumatera Barat.

"Kami yakin itu hanya puncak gunung es. Sementara data-data yang kami miliki masih banyak sekali sekolah yang memperlakukan anak didik, tenaga pendidik dan kependidikan seperti yang terjadi di Sumatera Barat," tuturnya.

Selain itu, lanjut Gus Yaqut, SKB ini juga dilatarbelakangi keyakinan bahwa seluruh agama pasti mengajarkan perdamaian, menyelesaikan perbedaan dengan baik, saling menghormati saling menghargai. Bukan sebaliknya agama menjadi justifikasi berbuat tidak adil kepada yang berbeda. 

"Kami merasa penting bahwa SKB tiga menteri ini diterbitkan agar mendorong kita semua untuk mencari titik persamaan di antara perbedaan yang dimiliki." 

Tentu dengan cara bukan memaksakan supaya sama tetapi bagaimana masing-masing umat beragama memahami ajaran agamanya secara substansial, bukan sekadar simbolik.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengatakan tata cara berdoa di sekolah multiagama harus mengedepankan toleransi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close