Apakah Negara Sudah Mengindonesiakan Tanah dan Orang Papua?
Oleh: Laurens Ikinia - Dosen asal Tanah Papua - Wakil Direktur Institute of Pacific Studies Universitas Kristen Indonesia JakartaOAP masih tetap menjadi minoritas di berbagai sektor. Salah satu masalahnya adalah karena SDM tidak diperhatikan secara serius. Oleh karena itu, di setiap kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua, hak ekonomi, politik, dan lainnya didominasi oleh sesama warga negara yang non-Papua.
Selain masalah domestik yang berdimensi lokal yang harus diselesaikan, konflik dan isu berkepanjangan yang berdimensi internasional seperti isu pergerakkan kemerdakaan Papua juga harus menjadi perhatian khusus.
Perlu diingat bahwa status ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) organisasi payung dari berbagai organ-organ perjuangan Papua Merdeka statusnya sudah menjadi Observer pada forum sub-regional, Melanesian Spearhead Group (MSG).
Status ULMWP sebagai Observer di MSG tidak bisa dipandang dengan ekor mata. Isu Papua perlu dilihat secara holistik.
Sampai hari ini berbagai peristiwa yang mendatangkan luka dan duka terus menghantui OAP. Oleh karena itu, pada momen peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan yang telah dilakukan selama ini.
Semoga pemerintahan yang baru mengedepankan kasih dalam upaya mengindonesiakan OAP.
Salah satu alternatif yang kiranya dapat dipertimbangkan pemerintah adalah memanfaatkan hubungan diplomatik yang sudah berjalan dengan Selandia Baru.
Negara berjuluk negeri Kiwi itu bisa menjadi contoh dalam menyelesaikan masalah politik dan menjunjung tinggi hak Masyarakat Pribumi.