Apresiasi Capaian Program KUR BRI, Darmadi Durianto: Wujud Keberpihakan Terhadap Perekonomian Rakyat
“KUR juga berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya program KUR sebanyak 29,63 persen nasabah mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai pendidikan keluarganya.
“Sebanyak 27,33 persen juga menyatakan mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai dana kesehatan keluarga usai mendapat kucuran KUR," papar Anggota Baleg DPR RI itu.
Tak hanya itu, menurut Darmadi, penyaluran KUR juga berimplikasi positif terhadap meningkatnya produktivitas usaha nasabah dengan peningkatan sebesar 32,94 persen.
“KUR menjadi sumber modal baru yang memutar roda usaha, dimana peningkatan kegiatan masyarakat yang lebih tinggi pada nasabah KUR Kecil yaitu sebesar 25,73 persen, dan nasabah KUR Mikro sekitar 24,16 persen, sedangkan penerima KUR Super Mikro sekitar 18,2 persen," papar Darmadi.
Menurut dia, jika dilihat dari efektivitas dan efek positif dari program KUR maka, bisa dikatakan program tersebut merupakan salah satu wujud kemandirian ekonomi bangsa.
"Sebagaimana cita-cita Bung Karno soal konsep ekonomi berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). Maka, capaian program KUR BRI adalah langkah BRI mewujudkankemandirian perekonomian bangsa dengan basis kegotongroyongan dalam memajukan perekonomian secara bersama-sama," tegas Legislator dari dapil DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Barat dan Kepulauan Seribu itu.
Diketahui, sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 104,5 Triliun kepada 2,7 juta pelaku UMKM atau setara dengan 41,12 persen dari target yang dibreakdown oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp 254,1 triliun.