AQUA-POPSEA Resmikan Fasilitas Daur Ulang Modern Pertama di Kaltim
Dengan kehadiran Fasilitas Daur Ulang Samarinda, sampah plastik dari berbagai sumber di wilayah Kalimantan termasuk wilayah pesisir dikumpulkan, dipilah dan diproses untuk selanjutnya dikirimkan ke fasilitas daur ulang yang lebih besar.
Tujuannya untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan mencegah sampah plastik mencemari lingkungan, khususnya laut.
“Kami menyambut baik inisiatif AQUA dan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia dalam menghadirkan Fasilitas Daur Ulang di wilayah Kalimantan. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi sirkular di luar Pulau Jawa, khususnya di Kalimantan Timur. Lebih lanjut, kami percaya bahwa kolaborasi multisektor merupakan salah satu kunci dalam membantu upaya pemerintah menanggulangi kebocoran sampah plastik ke laut, oleh karenanya kami mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh AQUA dan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia. Kami berharap inisiatif ini dapat dilanjutkan di wilayah lain dan direplikasi oleh banyak pihak," kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif.
Sebagai salah satu mitra strategis pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik, AQUA berambisi untuk mengumpulkan lebih banyak sampah kemasan plastik dari yang digunakan saat proses produksi.
Dalam mewujudkan ambisinya, AQUA berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk menjalankan inisiatif #BijakBerplastik yang berfokus pada tiga pilar utama, yakni pengumpulan, edukasi, dan inovasi.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menjelaskan peresmian Fasilitas Daur Ulang Samarinda hasil kolaborasi AQUA dengan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia merupakan salah satu bentuk langkah nyata AQUA dalam mewujudkan komitmen berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan melalui gerakan #BijakBerplastik.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah melalui pengembangan infrastruktur ekonomi sirkular di luar pulau Jawa.
"Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kontribusinya dalam peta jalan pengurangan sampah. Selain sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menjalankan regulasi Tanggung Jawab Produsen Yang Ditambahkan (Extended Producer Responsibility atau EPR), kolaborasi kali ini juga sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan yang tertuang dalam Danone Impact Journey,” katanya.