Arahan Pak Jokowi agar Penyaluran BLT Desa dan Bansos Lebih Cepat
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memberikan kemudahan kepada pemerintah daerah hingga kepala desa dalam mendistribusikan bantuan sosial (bansos). Menurut dia, sampai saat ini tingkat penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) untuk desa dan bansos masih rendah.
"BLT desa kurang lebih baru 15 persen dan bansos tunai kurang lebih 25 persen, tetapi saya juga mendapatkan informasi dari Menteri Desa maupun Menteri Sosial bahwa minggu ini akan selesai semuanya," kata Jokowi -panggilan akrabnya- dalam rapat terbatas tentang Penanganan Pandemi Covid-19 melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (18/5).
Presiden Ketujuh RI itu menginginkan proses penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat disederhanakan dan dipercepat. Untuk itu, Jokowi menginstruksikan jajarannya menyelesaikan sejumlah persoalan yang menghambat proses penyaluran, seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan non-DTKS yang belum sinkron.
"Beri fleksibilitas pada daerah terutama pemerintah desa untuk mengambil kebijakan operasional di lapangan sehingga akan memudahkan, tetapi tentu saja akuntabilitas harus dijaga," imbuhnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta jaringan fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas di masing-masing wilayah diperkuat. Ribuan puskesmas yang ada di Indonesia dinilai dapat mengoptimalkan upaya penanganan pandemi Covid-19 di daerah.
Menurut Jokowi, terdapat 10.134 puskesmas di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu ada sekitar empat ribu puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.
Selain itu, terdapat pula 4.883 dokter praktik keluarga dan klinik-klinik pratama yang melayani Jaminan Kesehatan Nasional. "Ini betul-betul perlu diefektifkan sehingga puskesmas dan jaringannya bisa diaktivasi menjadi simpul dalam pengujian sampel, pelacakan, dan penelusuran kasus Covid yang ada di lingkungan di wilayah itu," ujarnya.(tan/jpnn)