Arema FC Lebih Setuju Format Kompetisi Satu Wilayah
jpnn.com - jpnn.com - Kompetisi resmi PSSI, Indonesia Super League (ISL) 2017 akan mulai bergulir Maret mendatang.
Namun, sudah beragam spekulasi muncul terkait format kompetisi tersebut.
Salah satunya adalah membagi para kontestan dalam dua grup/wilayah.
Format dua wilayah ini tidak asing untuk kompetisi di tanah air. Format itu terakhir kali dipakai pada ISL musim 2014 lalu. Kala itu, kompetisi diikuti 22 klub, sebagai konsekuensi unifikasi ISL dengan Indonesia Premier League (IPL).
Nah, 22 klub peserta ISL 2014 itu dibagi dalam dua grup. Dan faktor geografis menjadi salah satu penentu bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan operator liga untuk menentukan tim-tim mana saja yang masuk grup timur dan grup barat.
Namun, Arema FC tidak sepakat bila ISL 2017 kembali menggunakan format dua wilayah. ”Kalau saya kurang sependapat (dengan format kompetisi dua wilayah),” kata General Manager Arema FC Ruddy Widodo, kemarin (6/1).
Bila ISL hingga menggunakan format dua wilayah, itu bisa disebut sebagai sebuah kemunduran. ”Kalau formatnya dua wilayah, itu berarti sepak bola kita mengalami kemunduran, apa pun alasannya,” tegas dia.
Mayoritas liga-liga di dunia menggunakan format satu wilayah. Greget kompetisi lebih terlihat jika liga menggunakan format satu wilayah. Sebab, semua tim akan saling berhadapan satu sama lain.