Arief Poyuono Bandingkan Stafsus Presiden dengan Generasi Milenial Jual Martabak
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyayangkan tingkah para Staf Khusus (Stafsus) Kepresidenan dari kalangan milenial yang belakangan bikin heboh lantaran kecipratan proyek-proyek APBN.
"Waduh, stafsus presiden kok cuma pandainya menggergaji dan ngarit dana APBN sih untuk cari makan dan untung. Katanya dari generasi milenial yang maju dan berbakat, kok cuma bisa menggerogoti duit negara dalam bentuk proyek-proyek sih," kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/4).
Menurut ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini, hal semacam itu seharusnya tidak dilakukan oleh para milenial seperti model mereka.
Arief bahkan membandingkan para stafsus Jokowi itu dengan generasi milenial yang berdagang bakso, martabak, cendol, nasi goreng, hingga warung kopi.
"Mereka saya kira jauh lebih hebat dengan pendidikan minim dan tidak ada fasilitas tetapi mampu menciptakan lapangan kerja sendiri," ucap Arief.
Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya ini mengatakan, setelah Stafsus Andi Taufan Garuda Putra yang menyurati camat, kemudian pendiri sekaligus CEO Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara yang mengundurkan diri setelah perusahaannya disorot karena mendapat proyek pelatihan di program Kartu Prakerja, kini ada stafsus lain yang disorot publik.
Yang terbaru, katanya, muncul nama Billy Mambrasar, stafsus milenial kepresidenan yang perusahaannya disebut-sebut mendapatkan proyek penyaluran dana bergulir bagi usaha kecil menengah (UKM) di Papua, dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi dan UKM.
"Ya ampun, kok Kang Mas bisa bisanya menjadikan mereka stafsus sih. Mendingan juga stafsus itu berasal dari generasi milenial yang punya pendidikan minim dan tidak punya fasilitas namun mampu menciptakan lapangan kerja dan usaha-usaha kecil yang selama ini menopang Perekonomian nasional," tambah Arief. (fat/jpnn)