Arief Poyuono: Omnibus Law Merugikan Petani
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bersatu Arief Poyuono menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang diusulkan pemerintah kepada DPR.
Menurut wakil ketua umum Partai Gerindra itu, omnibus law tersebut tidak hanya merugikan pekerja, tetapi juga para petani. "Omnibus law bukan hanya merugikan para pekerja saja, tetapi juga merugikan petani, pemilik lahan garapan tanah milik negara dan lahan milik adat," kata Arief, Rabu (11/3).
Tidak hanya itu, Arief menegaskan bahwa banyak pihak maupun sektor lain yang dirugikan dengan kehadiran undang-undang sapu jagat tersebut. "Serta (merugikan) para pelaku usaha yang usahanya berhubungan dengan dana APBN, serta para pejabat negara dan manajemen BUMN," ungkap Arief.
Karena itu, Arief menyerukan ajakan menolak omnibus law. Ajakan itu juga disampaikannya melalui video berjudul Indonesia Memanggil di kanal YouTube, Selasa (10/3) malam. “Para masyarakat Indonesia, Indonesia Memanggil. Hari ini kita dalam tekanan asing. Kita dalam tekanan rezim yang berpihak kepada asing,” kata Arief dalam video itu.
Ia mengajak mahasiswa, kaum buruh, petani, nelayan, pedagang, tukang ojek, para sopir angkot bergerak bersama-sama menolak omnibus law tersebut.
"Indonesia memanggil. Mari kita bersama-sama menolak UU Omnibus Law yang hanya akan membuat ekonomi Indonesia makin terpuruk, rakyat Indonesia makin miskin, sembako makin mahal. Jangan biarkan Indonesia tertindas. Jangan biarkan Indonesia terjajah," ungkap Arief. (boy/jpnn)