Menurut cerita ayahnya, batu tersebut ada sejak abad ke-17. Batu itu diberi nama batu Pilar karena bagian atasnya yang bundar. “Di sebelah sana (di sebelah Batu Lingga Yoni), Bapak saya pernah menggali sedalam dua meteran, ada batu berundak-undak. Cuma waktu ada arkeolog dari Serang disuruh ditutup kembali. Katanya takut rusak,” ujarnya. (pee)
INDIHIANG – Tim Arkeolog dari Balai Penelitian Arkeologi Bandung menduga di Kota Tasikmalaya pernah ada kebudayaan klasik Hindu-Budha pada