Aruna Pastikan Nelayan Binaannya Tangkap Ikan Sesuai Regulasi
jpnn.com, BATAM - Usaha rintisan yang bergerak di bidang pemasaran dan aggregator rantai pasok perikanan terintegrasi, Aruna menghadiri acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2023 yang digelar oleh Kementerian PPN/Bappena di Radisson Golf & Convention Center Batam, Senin (18/12).
Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty mendapatkan kesempatan berbagi seputar Upaya Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Masyarakat Pesisir melalui Implementasi Inovasi dan Teknologi dalam Special Session: Promoting Inclusion in Indonesia’s Blue Economy.
Menurut dia, pihaknya menerapkan teknologi seperti Alat Penanda Lokasi (APL) pada kapal nelayan.
"APL ini mendukung terlaksananya traceability (ketertelusuran) produk serta memastikan Nelayan Aruna menangkap ikan sesuai dengan regulasi, sehingga mencegah terjadinya overfishing," ungkap Utari dalam siaran persnya, Rabu (20/12).
Dia menegaskan tidak hanya meningkatkan kualitas komoditas yang ditangkap, Aruna juga berupaya memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program reguler, yakni Gahar dan Sarasehan.
"Kami juga memberikan edukasi mengenai penangkapan ikan yang berkelanjutan supaya ekosistem laut tetap terjaga dalam waktu yang lama, serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama,” tuturnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan ekonomi biru (blue economy) bukan hanya soal perikanan.
“Ekonomi biru tidak terbatas hanya pada ranah perikanan. Tetapi, kalau kami lihat apa yang disampaikan oleh UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development), sektor-sektor bernilai tambah tinggi adalah manufaktur berteknologi tinggi berbasis kelautan, industri perkapalan, industri peralatan pelabuhan lainnya, serta berbagai potensi pengembangan bioteknologi berbasis kelautan,” ujarnya.