AS Bisa Cetak Uang tanpa Takut Inflasi
Obama Siap Gelontor Dana Krisis ala RRTRabu, 19 November 2008 – 03:32 WIB
Itu berarti Obama akan terus meningkatkan utang, dengan cara mengeluarkan obligasi negara. Padahal, kini utang negara sudah mencapai USD 52 triliun. Kalau semua gambaran di atas terjadi, berarti akan ada tambahan utang sampai USD 1,5 triliun. Angka ini diambil berdasarkan besaran ”uang krisis” yang dianggarkan Tiongkok sebesar hampir USD 600 miliar. Artinya, kalau Tiongkok saja bisa menyediakan ”dana krisis” 20 persen dari GDP-nya, Obama minimal harus juga menganggarkan ”dana krisis” 20 persen dari GDP (produk domestik bruto) AS.
Tiongkok memang jadi buah bibir di seluruh dunia. Kemampuannya menyediakan ”dana krisis” membuat sebagian ahli di AS minta agar cara itu ditiru AS. Tentu juga ada yang menentang. Misalnya, yang beranggapan bahwa problem yang dihadapi AS tidak akan sebesar yang ditanggung Tiongkok. Di Tiongkok, krisis ini memang bisa berakibat fatal: bertambahnya angka kemiskinan masal. Sedangkan di AS, maksimal hanya akan membuat resesi ekonomi.
Artinya, tidak ada lagi orang yang mampu membeli mobil, TV, kulkas, anjing, atau ranjang. Tapi, karena umumnya orang AS sudah punya semua yang disebut itu, apa yang dirisaukan? Toh mobil yang ada masih bisa dipakai selama tiga tahun lagi, sampai resesi selesai. Dan mobil itu, untuk ukuran kita, sampai 10 tahun lagi pun masih membanggakan untuk dipakai.