AS dan China Berebut Pengaruh di Indo-Pasifik, Indonesia Tawarkan 3 Formula Baru
"Kami (ASEAN) membuka kerja sama dengan semua negara. Mekanisme dengan proses yang dipimpin ASEAN dengan semua mitra dialog ASEAN adalah contoh nyata paradigma tersebut," katanya.
Menlu RI juga menyebutkan bahwa saat ini Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik juga menawarkan paradigma yang sama di luar kawasan ASEAN.
"Kami menghendaki prinsip atau nilai inklusivitas dan bukan pembendungan (no containment) diterapkan oleh semua negara dalam berinteraksi di kawasan Indo-Pasifik," kata Retno menjelaskan.
"Saya juga tekankan bahwa pembentukan kelompok-kelompok atau minilateralisme di kawasan Indo-Pasifik harus menjadi building block untuk menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan," lanjutnya.
Hal ketiga yang disampaikan Menlu Retno adalah pentingnya mengedepankan kerja sama konkret.
Menurut dia, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik tidak dapat dibangun hanya berdasarkan pendekatan politik keamanan semata.
"Pandangan ASEAN tentang Indo-Pacific menawarkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di kawasan khususnya di bidang maritim, konektivitas, Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan kerja sama ekonomi terutama perdagangan dan investasi," kata Retno memaparkan.
Dia menekankan bahwa keempat bidang kerja sama tersebut mewakili kepentingan semua negara di kawasan yang dapat menyatukan dan tidak memecah belah kepentingan bersama.