AS Roma Vs Shakhtar Donetsk: Demi Muruah Italia
Satu lagi yang membuat pusing Di Francesco adalah formasi timnya. Ya, di ada dua skema yang sangat mungkin dipakai dalam laga nanti. Atau bahkan keduanya sama-sama digunakan, yakni 4-3-3 dan 4-2-3-1.
Hal tersebut sudah terbukti saat Roma menang 3-0 di giornata ke-28 Serie A (10/3). Kala itu, di babak pertama Roma memakai 4-3-3 dan berakhir tanpa gol. Di Francesco kemudian menggantinya dengan 4-2-3-1 di paro kedua dan tercipta 3 gol.
Roma diuntungkan dengan bugarnya kondisi bek Federico Fazio dan striker Edin Dzeko. Ya, keduanya tidak main saat Roma menang melawan Torino lantaran akumulasi kartu kuning.
Idealnya, 4-2-3-1 jadi pilihan. Namun, strategi tersebut sempat digunakan di leg pertama dan hasilnya Roma kalah 1-2. Sangat mungkin, 4-3-3 akan dipakai Di Francesco terlebih dulu untuk serangan karena mereka dituntut harus menang.
''Kami bisa menciptakan masalah bagi mereka,'' kata Di Francesco.
Namun, Shakhtar juga bukan datang ke Roma untuk pasrah jadi bulan-bulanan. Apalagi, tim besutan Paulo fonseca itu juga memiliki pengalaman yang berharga di Olimpico pada 2010-2011.
Apalagi, alurnya cukup mirip. Shakhtar kala itu juga bersua Roma di 16 besar Liga Champions. Mereka pun menang di leg pertama dengan skor 3-2.
Bedanya, kemenangan di leg pertama dibukukan di Olimpipco. nah, giliran bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua, mereka kian mengamuk dengan menang tiga gol tanpa balas dan melenggang ke perempat final.