AS Tarik Pulang Dubes di Syria
Selasa, 25 Oktober 2011 – 05:05 WIB
Hingga kemarin Washington tetap mengoperasikan kedubesnya di Kota Damaskus. Menurut Toner, pemerintah AS tidak akan menutup kedutaan. Apalagi, selama ini hanya Ford yang menjadi target serangan. "Tetapi, kami akan terus pantau perkembangan di lapangan," ucapnya.
Dia menjamin pemerintah AS tak akan mengusir duta besar Syria di Washington sebagai tindakan balasan. Ford merupakan diplomat AS pertama yang bertugas di Syria sejak 2005. Sebelumnya, mantan Presiden George W. Bush menarik seluruh diplomat AS di Damaskus karena menganggap pemerintah negara tersebut terlibat dalam aksi bom Valentine yang menewaskan Perdana Menteri (PM) Lebanon Rafik Hariri.
Sebagai mantan dubes AS untuk Aljazair, Ford tercatat sebagai diplomat paling senior yang paling mengetahui seluk beluk tentang Syria. Saat krisis bergolak di Syria, Ford sempat melontarkan kritik pedas terhadap rezim Assad.